Human Resource Management (HRM) ~ Kali ini ane akan membahas tentang HRM. Singkat cerita seperti 2 post sebelumnya yaitu Orang Indonesia Tidak Memiliki Komitmen dan Soft Skill, ane membuat artikel ini pertama karena tugas dan kedua untuk berbagi sedikit ilmu pengetahuan yang ane dapatkan dari bangku perkuliahan sekarang ini.
Apa itu HRM ?
Seperti kata pepatah tak kenal maka tak sayang. Tak sayang maka ta'aruf, eakk... hehe. Becanda sedikit hehe, Jadi ada pepatah mengatakan tak kenal maka tak sayang, sayang disini maksudnya adalah care, kalau kita care maka kita akan mencari tahu bagaimanapun caranya. Makanya sebelum kita masuk ke dalam HRM yang baik dan benar kita bahas dulu kulitnya apa itu HRM,
Hampir semua orang pasti tau HRM itu adalah singkatan dari Human Resource Management. Atau dalam bahasa indonesianya adalah Managemen Sumber Daya Manusia. Mari kita kaji per kata dari HRM tersebut:
- Human (Manusia)
- Resource (Sumber Daya)
- Managemet (Managemen)
Sobat pasti tahu apa yang dimaksud dengan Manusia disini. ^_^, so sepertinya ane tidak perlu membahas banyak tentang poin ini. Intinya manusia disini adalah sebuah objek yang akan dijadikan sumber daya dan akan diatur oleh managemen.
Bahasa ribetnya sumber daya menurut wikipedia adalah "Suatu nilai potensi yang dimiliki oleh suatu materi atau unsur tertentu dalam kehidupan. Sumber daya tidak selalu bersifat fisik, tetapi juga non-fisik (intangible)."
Pengertian Manajemen yang seringkali kita dengar dalam keseharian kita, sejatinya bermakna seni dalam mengelola dan mengatur. Seni tersebut menjadi krusial dalam rangka menjaga kestabilan sebuah entitas bisnis atau perusahaan dan organisasi.
Setiap perusahaan pasti memiliki bagian untuk mengelola sumber daya manusianya, biasanya disebut dengan departemen HR. Dalam mengelola HR kita akan bersinggungan dengan manusia. Oleh karena itu dibutuhkan seseorang yang memiliki kemampuan khusus berkomunikasi dan memengaruhi orang lain agar dia dapat bekerja dengan baik.
Nah, departemen HR ini akan dipimpin oleh seseorang yang menjabat sebagai Direktur HR (tergantung dari kebijakan perusahaannya). Ada juga yang memiliki tingkatan Manager dulu baru Direktur. Ane tidak akan membahas tentang ini, kita skiip aja. Yang akan ane bahas adalah pimpinan HR dan HRMnya.
Suatu perusahaan akan sangat beruntung apabila bisa menggaet tenaga managerial yang brilian. Tapi yang perlu menjadi catatan adalah bagaimana cara membuat sang manager brilian ini menjadi betah bekerja pada perusahaan itu? Nah inilah mengapa HRM dibutuhkan.
Sekalipun sebuah perusahaan sudah memiliki sebuah sistem, mesin atau visi misi yang sempurna, tetapi jika sumber daya manusia yang bekerja di dalamnya tidak mampu bekerja dengan baik dan loyal maka tetap akan percuma karena tidak akan menghasilkan perubahan apapun pada perusahaan tersebut. HRM adalah sebuah hal vital dalam sebuah perusahaan.
Salah satu sistem management sumber daya manusia yang bisa dipakai disebuah perusahaan agar perusahaan berkembang adalah dengan menerapkan sistem kompetensi untuk semua karyawan yang ada. Sejak pertama kali melamar dan diterima bekerja di sebuah perusahaan, bagian HRD sudah pasti akan mengelompokkan atau menempatkan setiap karyawan tersebut sesuai dengan background pendidikannya, kemampuan yang dimilikinya atau minat yang di punyai yang paling menonjol sehingga diharapkan setiap karyawan bisa bekerja dengan baik dan benar serta tidak salah sasaran.
So, dengan menerapkan sistem kompetensi ini secara langsung karyawan diharuskan menunjukkan kinerja terbaiknya baik dimata pimpinan, direksi, atasan langsung, maupun kepada sesama rekan profesi. Apabila seorang pegawai dapat menunjukkan yang terbaik dan diakui oleh atasannya maka ia berhak mendapatkan reward. Rewardnya itu bisa bermacam-macam, mulai dari kenaikan gaji, kenaikan jabatan, mendapatkan bonus lebih, dll. Semuanya tergantung kebijakan perusahaan tempat ia bekerja yang jelas orang tersebut memiliki hak untuk mendapatkan reward dari hasil jerih payahnya.
Selain reward ada juga yang namanya punishment. Punishment adalah hukuman dalam bahasa indonesianya. Apabila seorang karyawan berhak mendapat reward maka ia juga berhak mendapat hukuman apabila kinerjanya tidak baik dan tidak produktif. Nah, batasan-batasan kapan dia harus dibrikan punishment atau reward itu mengacu kepada KPI (Key Perfomance Indicator) yang telah dibuat oleh bagian HRD.
KPI inilah yang akan menjadi patokan penilaian karyawan-karyawan pada sebuah perusahaan. Dibalik semua penilaian-penilaian ini, untuk menerapkan HRM yang baik tidak kaku hanya terpatok pada KPI tersebut. Seorang HRD harus mampu dan memiliiki kemampuan khusus berinteraksi dengan karyawan-karyawannya agar mereka merasa dihargai dan diakui keberadaannya di dalam perusahaan.
HRM yang baik dari sudut pandang HRD
Sebuah perusahaan tak jarang melakukan recreuitment karyawan baru apabila perusahaan tersebut bertambah besar. Recruitment ini akan menghabiskan banyakk cost atau biaya. Biaya ini akan terbayar apabila perusahaan mendapatan tenaga kerja yang brilian dan mampu memiliki visi yang sama dengan pimpinan perusahaan yang diharapkan kedepannya akan bersama membangun perusahaan. Dan amat sangat tidak diharapkan agar karyawan tersebut keluar dr perusahaan. Karena akan sia-sia semua cost yang dikeluarkan untuk melakukan recruitment.
Agar karyawan betah di dalam perusahaan disinilah peran HRD dibutuhkan. HRD selain harus memiliki KPI terhadap seluruh karyawannya, ia juga harus bisa humble dan terlihat berwibawa terhadap karyawan-karyawannya agar semua karyawan bisa betah dan tidak terjadi kesenjangan antara atasan dan bawahan. HRM yang baik menurut ane adalah apabila tidak ada sekat lagi antara atasan dan bawahan dalam berkomunikasi tetapi bawah tersebut tetap menghormati secara profsional pada saat bekerja.


Silahkan berkomentar sesuka anda. Tapi jangan menaruh link hidup ConversionConversion EmoticonEmoticon